Surat-surat kabar negara-negara Arab di kawasan Teluk memberikan sambutan bernada cemas untuk Presiden baru Amerika Serikat (AS), Joe Biden, yang baru dilantik. Ini terjadi di tengah ketidakpastian soal apakah Biden akan berusaha terlibat kembali dengan Iran, yang menjadi rival kawasan tersebut.
Seperti dilansir AFP, Kamis (21/1/2021), pemimpin Dewan Kerja Sama Teluk — dengan pengecualian Arab Saudi dan Oman — dengan cepat menyampaikan ucapan selamat kepada Biden, yang dilantik pada Rabu (20/1) waktu setempat, dalam seremoni yang tidak dihadiri pendahulunya, Presiden Donald Trump.
“Selamat tinggal Trump, halo Biden,” tulis komunis Saudi, Abdulrahman Al-Rashed, pada harian pan-Arab, Asharq Al-Awsat.
Seperti komentator negara kawasan Teluk lainnya, Al-Rashed menunjukkan kekhawatiran soal apakah kebijakan pemerintah baru AS akan mencerminkan kebijakan era Presiden Barack Obama, saat Biden masih menjabat Wakil Presiden.
Biden diperkirakan akan mengadopsi kembali sikap tidak terlalu konfrontatif terhadap Iran, tidak seperti kebijakan Trump yang memberikan ‘tekanan maksimum’ dan ketegangan tinggi.
“(Trump) Mengikat persenjataan Iran, menghancurkan kemampuan keuangan dan ekonominya. Oleh karena itu, kembali ke titik yang sama saat Obama pergi adalah hampir tidak mungkin,” tulis Al-Rashed.
Di bawah Trump, AS menarik diri dari kesepakatan nuklir tahun 2015 dengan Iran dan membunuh jenderal militer tak tersentuh, Qasem Soleimani. Trump dan keluarganya juga membina hubungan dekat dengan monarki kawasan Teluk.
Simak video ‘Jadi Presiden AS, Joe Biden Langsung Fokus 3 Hal Ini’: