Probolinggo – BPBD Probolinggo dan petugas gabungan BPBD, TNI/Polri, Tagana, Satpol PP mengevakuasi 10 warga memakai perahu karet saat banjir susulan kiriman Lereng Gunung Bromo. 10 Warga itu 3 di antaranya sakit dan 7 warga terjebak banjir dengan kedalaman hampir 2 meter. Mereka dievakuasi ke kantor Kecamatan Dringu.

3 Warga terdiri dari 1 lansia dan 2 anak yang sakit langsung dirawat di posko kesehatan korban banjir. Kondisi kesehatan ketiganya diperiksa tim medis Puskesmas Dringu. Sementara seorang lansia yang sakit stroke langsung dirujuk ke RSUD Dr Mochamad Saleh.

“Benar, karena membahayakan keselamatan jiwanya, 10 orang kita evakuasi menggunakan perahu karet. Di antaranya 3 sakit dan 7 warga terjebak banjir di dalam rumahnya,” tegas Kapolsek Dringu, Iptu Taufik saat dikonfirmasi, Senin (1/3/2021).

Sementara Dinsos dan relawan Tagana Pemkab Probolinggo juga membuka dapur umum dan menyuplai 6.000 nasi bungkus. Bantuan logistik dari kemensos akan disalurkan hari ini di dua desa banjir Probolinggo, yakni Desa Kedung Dalem dan Desa Dringu.

Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinsos Kabupaten Probolinggo, Ofie Agustin mengaku dapur umum sudah dibuka sejak Minggu (28/2/2021).

“Sudah sejak Minggu (28/2) pagi Dinsos Kabupaten Probolinggo, mendirikan tenda dan dapur umum untuk korban banjir di dua desa Kecamatan Dringu, sudah 6.000 nasi bungkus dan minuman kita kirim ke warga terdampak banjir,” tambah Ofie.

Sebelumnya, dua desa di Kecamatan Dringu, Probolinggo kembali diterjang banjir setelah sempat surut. Warga yang sudah membersihkan rumah, kembali mengungsi karena luapan banjir di Probolinggo. Banjir terjadi di Desa Dringu dan Kadung Dalem, Kecamatan Dringu, Probolinggo pukul 19.00 WIB, Minggu (28/2/2021). Banjir terjadi karena luapan dari Sungai Sungai Kedung Galeng.

(fat/fat)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here