JAKARTA – Polri menghendaki penduduk di Papua tidak risau bersama ancaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang bakal menyasar anggota militer dan orang-orang luar Papua.

“Masyarakat di Papua tak perlu cemas bersama keberadaan KKB,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono.

Ia memberikan pihaknya menegaskan akan menjaga ketertiban dan keamanan seluruh penduduk yang berada di tanah Papua.

“TNI-Polri akan memelihara dan mengawal warganya dalam bingkai NKRI di tanah Papua,” pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, ancaman selanjutnya disampaikan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Hal tersebut sebagai wujud protes bersama dengan label teroris pada KKB Papua.

Atas dasar itu, TPNPB-OPM mengancam akan kampanyekan untuk memusnahkan anggota militer serta orang luar yang tinggal di Papua.

6 KKB Aktif Tebar Teror

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengungkap enam Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang aktif jalankan kekerasan bersenjata yang sebabkan teror bagi masyarakat.

Diketahui sebelumnya, ancaman selanjutnya disampaikan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Hal berikut sebagai wujud protes dengan label teroris terhadap KKB Papua.

Atas dasar itu, TPNPB-OPM mengancam bakal kampanyekan untuk memusnahkan anggota militer dan juga orang luar yang tinggal di Papua.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengutarakan enam Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang aktif lakukan kekerasan bersenjata yang membawa dampak teror bagi masyarakat.

Kemudian KKB Pimpinan Sabinus Waker pada 2020 sangat meresahkan di Intan Jaya.

Selain itu, Fakhiri menyebut ada terhitung kelompok baru yang merupakan anggota dari kelompok Lekagak Telenggen yang mulai aktif jalankan teror.

“Ada grup Lekagak Telenggen, Militer Murib, Sabinus Waker, tersedia grup Paniai, tersedia grup Ndugama Egianus Kogoya, dan ada sempalan-sempalan grup Lekagak yang telah muncul,” kata dia.

Selain enam kelompok tersebut, Fakhiri mengungkapkan sudah tersedia lebih dari satu KKB yang sudah tidak aktif.

Bahkan telah tersedia yang telah ulang di sedang masyarakat.

“Ada kelompok lain yang kami syukuri udah tenang, ada yang udah lagi melakukan kegiatan sebagaimana penduduk biasa,” ungkapnya.

Mengenai keberadaan KKB di Kabupaten Puncak yang di dalam sebagian selagi paling akhir kerap jalankan aksi kekerasan bersenjata, Fakhiri menegaskan aparat keamanan sudah melaksanakan bermacam tindakan.

“Setelah kejadian di Beoga kami ada menurunkan tim di sana untuk melakukan pemulihan dan penegakan hukum, kami menggeser terhitung kemampuan untuk menyekat di Ilaga. Semua penguatan kami di dua titik itu untuk jalankan penindakan kepada mereka (KKB),” kata Fakhiri.

“Tidak boleh kembali orang laksanakan aksi kekerasan bersenjata yang mengakibatkan orang trauma sehingga penindakan hukum dengan tegas dan terukur kita lakukan,” sambungnya.

Aparat keamanan, sambung Fakhiri, konsisten berupaya untuk mengungkapkan seluruh jaringan KKB yang tersedia di Papua.

Karenanya, aparat senantiasa mengupayakan menangkap KKB di dalam keadaan hidup.

“Tentu kami mengusahakan menangkap mereka hidup untuk mengerti jaringannya, tetapi jikalau mereka melawan kami akan lumpuhkan,” kata dia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here