Jakarta – Jenderal TNI Dudung Abdurakhman, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) telah memasuki sejarah baru. Dia adalah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang menerbangkan helikopter serbu Apache AH-64E buatan Amerika Serikat (AS) berhasil terbang pertama kali.

Keberhasilan penerbangan Helikopter serbu TNI AD tercatat kemarin pada Selasa, 11 Januari 2022. al itu sebagai rangkaian penyematan Brevet Kehormatan Wing Penerbang TNI Angkatan Darat yang disematkan oleh Danpuspenerbad Mayjen TNI Bueng Wardadi di Hanggar Skadron 11/Serbu Lanumad Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah.

Menurut keterangan resmi Dispenad, Rabu 12 Januari 2022, Jenderal TNI AD berhasil menerbangkan Apache AH-64E bersama Kapten Cpn Satrya Matahari. Jenderal TNI Dudung Abdurachman lepas landas dari Bandara Ahmad Yani menuju Simpang Lima Semarang.

Mantan Panglima Kostrad itu mendapatkan pelatihan dasar berupa Ground School, Brieving Pra Terbang, serta Fitting Vest dan Helmet di Gedung Simulator Hel Apache Pusdik Penerbad sebelum menerbangkan Apache AH-64E.

Meski penerbangan Apache AH-64E relatif singkat, Jenderal TNI Dudung mengaku sangat senang menerbangkan helikopter serang utama yang memperkuat pertahanan TNI AD.

KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengatakan, “Helikopter serbu Apache adalah salah satu alutista TNI AD yang paling kuat dan canggih dengan sensitivitas yang sangat baik, sehingga harus dikemudikan oleh pilot yang berkualitas.”
Jenderal Dudung juga mengingatkan seluruh prajurit Puspenerbad TNI AD untuk menjaga sebaik mungkin karena alutsista tidak murah dan membutuhkan perawatan.

Keunggulan Helikopter Serbu Apache AH-64E

Sebagai referensi, Helikopter Apache Guardian AH-64E Indonesia produksi Amerika Serikat (AS) merupakan salah satu helikopter serbu andalan TNI AD.

Apache AH-64E Guardian adalah versi pengembangan terbaru dari tipe Apache yang lebih lama, AH-64D. Perbedaan utama antara Apache AH-64E Guardian Indonesia dan unit longbow block Apache AH-64D adalah mesinnya. Apache Guardian memiliki mesin pengembangan yang lebih besar dari sebelumnya: yaitu T700-GE-701D dari General Electric. Transmisi pun diubah menjadi coupe dengan tenaga ekstra. Helikopter Apache AH-64E dapat memacu kecepatan maksimum 300 km/jam, sementara AH-64D kecepatan maksimumnya 293 km/jam.

Apache AH-64E juga dilengkapi dengan sistem teknologi datalink MUM-TX L-3 Communications yang canggih, memungkinkan awak helikopter untuk mengendalikan drone (UAV). Selain itu, helikopter AH-64E dilengkapi dengan sejumlah fitur khusus yang mendukung kemampuannya untuk melakukan misi tempur.

Kemampuan ini termasuk radar pelacakan dan pengendalian tembakan target Longbow, sistem akuisisi target M-TADS, rudal udara-ke-permukaan AGM 114 Hellfire atau rudal dengan jangkauan efektif 8 km, rudal Hydra 70 mm, dan pylon peluncur rudal udara ke udara yang dapat dipersenjatai dengan rudal AIM-9 Sidewinder, Stinger, Mistral dan atau Sidearm.

Selain itu, Apache AH-64E juga dilengkapi dengan meriam M230 kaliber 30 mm yang mampu menembakkan hingga 625 butir peluru per menit. Untuk mendukung sistem akuisisi target M-TADS dan radar pelacakan target dan pengendalian tembakan Longbow, helikopter serang juga dilengkapi dengan perangkat Forward Looking Infra Red atau FLIR yang dapat digunakan untuk mencari sasaran dengan menggunakan gelombang infra merah. Sehingga Apache dapat mendeteksi sasaran dalam keadaan gelap gulita sekalipun.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here