Jakarta – Indonesia genap berusia 80 tahun kemerdekaan sejak Proklamasi 17 Agustus 1945. Momen ini bukan sekadar peringatan, melainkan titik refleksi perjalanan bangsa dari penjajahan menuju kedaulatan, dari agraris ke era digital.
Menuju Negara Maju yang Berdaulat
Kemerdekaan sejati bukan hanya soal lepas dari penjajahan, melainkan kemampuan bangsa untuk berdiri mandiri. Menjadi negara maju dan berdaulat berarti mengutamakan inovasi, pemerataan kesejahteraan, dan ketahanan nasional untuk seluruh rakyat.
Tantangan Perjalanan Menuju Indonesia Maju
Menapaki 8 dekade merdeka, Indonesia dihadapkan pada dinamika global dan domestik yang menuntut kesiapan:
- Globalisasi dan disrupsi teknologi menuntut percepatan inovasi.Krisis iklim dan ketegangan geopolitik menuntut strategi tangguh.
- Kesenjangan sosial-ekonomi masih membutuhkan terobosan inklusif.
Dibutuhkan visi jangka panjang dan kerja sama semua pihak—pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat sipil—untuk menyinergikan kekuatan demi percepatan kemajuan.
Kolaborasi sebagai Kunci Perubahan
Kemajuan bukan pencapaian satu pihak saja. Hanya dengan semangat kolaboratif lintas sektor dan generasi, Indonesia bisa memperkuat fondasi dalam:
- Ketahanan pangan dan energi
- Teknologi dan inovasi
- Solidaritas sosial-ekonomi
- Kemandirian kebijakan luar negeri
Tanpa sinergi yang kokoh, Indonesia Emas 2045 hanya akan menjadi impian.
Menuju Indonesia Berdaulat dan Sejahtera
Negara maju bukan hanya soal angka ekonomi, tetapi juga:
- Inovasi yang berkelanjutan
- Keadilan dalam distribusi kesejahteraan
- Ketangguhan menghadapi krisis
- Pemanfaatan keberagaman sebagai kekuatan