Jakarta –
Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, masih berstatus waspada. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengharapkan tidak ada aktivitas penduduk dalam radius 1 km.
“Gunung Semeru yang relatif statusnya adalah 2, jadi adalah waspada. Dan disampaikan PVMBG, radius 1 km diharapkan tidak ada aktivitas dan 4 km yang menuju ke selatan tenggara,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Raditya Jati dalam konferensi pers ‘Update Kondisi Terkini dan Upaya Penanganan Bencana di Berbagai Daerah’ yang disiarkan BNPB, Minggu (17/1/2021).
Raditya mengungkapkan harus ada upaya pengosongan di radius 1 km. Selain itu, 4 kilometer arah selatan dan tenggara Gunung Semeru.
“Tetap harus ada upaya untuk melakukan pengosongan wilayah di zona 1 km radius dan 4 km di arah selatan dan tenggara. Relatif Semeru kondisi kondusif. Memang kita tetap harus memantau kondisi dari PVMBG,” katanya.
Rekomendasi lain yang disampaikan BNPB adalah agar warga mewaspadai awan panas guguran, baik guguran lava maupun lahar, di sepanjang aliran sungai. Masyarakat juga diminta menjauhi area terdampak material awan panas.
Berikut rekomendasi lengkap BNPB:
1. Tidak ada aktivitas penduduk/wisatawan dalam radius 1 km dari kawah/pucak Gunung Semeru dan jarak 4 km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara
2. Mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru (mengingat banyaknya material vulkanik yg sudah terbentuk), terutama potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.
3. Agar Masyarakat menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.
4. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.
Seperti diketahui, Gunung Semeru meluncurkan awan panas kurang-lebih 4,5 km pada Sabtu (16/1/2021) pada pukul 17.24 WIB. Menurut laporan pengamatan visual, terlihat asap meluncur ke arah tenggara yang diduga dari dari kawah Jonggring Kaloko berwarna kelabu pekat dalam volume yang besar. Sedangkan hujan abu vulkanik diperkirakan mengarah ke utara, mengikuti arah angin.
Dari data pos pengamatan Gunung Semeru periode 17 Januari 2021 pukul 00.00-06.00 WIB, Gunung Semeru mengalami letusan 8 kali, guguran satu kali, hembusan 7 kali dan tremor harmonic 5 kali.
“Aktivitas Gunung Semeru masih kondusif pasca terjadi awan panas guguran pada Sabtu kemarin. Status Gunung Semeru masih waspada level II,” ujar Kepala Pos pengamatan Gunung Api Semeru Liswanto kepada detikcom, Minggu (17/1/2021).
(mae/imk)