Medan –
Permukiman warga di Gang Subur Lama, Medan Maimun, Medan, terendam banjir lebih dari sebulan. Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengatakan masalah banjir tersebut sedang dipelajari dan diatasi.
“Ini sedang kita pelajari dan kita atasi,” kata Edy di SMAN 1 Medan, Rabu (20/1/2021).
Edy mengatakan banjir di Medan dipicu hujan deras yang mengguyur Medan hampir setiap hari sejak awal 2021. Banjir juga terjadi karena proses normalisasi sungai di Medan belum selesai.
“Memang kondisi saat ini sungai kita yang belum terselesaikan dari rencana kita,” ucapnya.
Dia mengatakan pihaknya sudah punya rencana untuk menangani banjir di Medan. Dia menargetkan persoalan banjir di Medan tuntas pada 2022.
“Kita berharap 2022 Medan itu sudah tak banjir,” jelasnya.
Banjir yang terjadi di Gang Subur, Medan Maimun, sudah terjadi lebih dari sebulan. Banjir menggenangi jalan dan rumah warga di wilayah itu.
“Sejak 4 Desember 2020,” kata salah satu warga, Yakub, Senin (18/1).
Yaqub menjelaskan kawasan tersebut awalnya ikut terdampak banjir besar Medan. Dua hari kemudian, air yang merendam kawasan itu sempat surut.
Yakub mengatakan drainase di wilayah itu kemudian ambruk. Setelah drainase ambruk, hujan kembali mengguyur wilayah itu.
“Pertama kan banjir besar, sekitar dua hari turun airnya. Drainasenya ambruk dan kemudian hujan lebat. Setelah itu airnya nggak turun-turun,” ujar Yakub.
Pemko Medan juga telah buka suara soal persoalan ini. Pemko Medan menyebut perbaikan drainase di wilayah itu terkendala masalah lahan.
(haf/haf)