Bandung – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat (BPBD Jabar) menyiagakan personel untuk mengantisipasi terjadinya bencana hidrometeorologi di selatan Jabar. Pasalnya, intensitas hujan yang tinggi akan bergeser ke wilayah selatan Jabar.

“Ini memang (curah hujan) yang paling tinggi, tap daerahnya kini bergeser ke selatan ke Kabupaten Tasik, Kota Tasik, Ciamis, Pangandaran dan Garut mendapatkan peringatan siaga untuk kewaspadaan tinggi untuk banjir dan longsor sampai tanggal 28 (Minggu besok),” ujar Kalakhar BPBD Jabar Dani Ramdan saat ditemui detikcom, Sabtu (27/2/2021).

Dani mengatakan, peringatan dini tersebut mengacu kepada prakiraan cuaca dari BMKG. “Sudah kita berikan peringatan dini, seluruh personel di wilayah tersebut sudah kita siapkan,” kata Dani.

Baca : Banjir di Kota Pekalongan, 1.563 Jiwa Masih Mengungsi

Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi membuat sejumlah daerah di utara Jabar kebanjiran. Titik banjir yang paling parah terjadi di Subang dan Karawang. Kabar terkini, banjir di titik banjir di utara dan Bodebek sudah mulai surut.

“Banjir Bekasi Muara Gembong, Karawang, sudah hampir seluruhnya surut. Di Subang tinggal dua kecamatan, tapi itu pun di Pamanukan ada dua desa, kemudian satu kecamatan lagi ada satu desa. Secara umum sudah mulai surut dengan asumsi hujan tidak turun dengan intensitas tinggi lagi,” tutur Dani.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan tanggap darurat bencana sudah dilakukan, seraya menanti pembangunan proyek untuk mengurangi banjir. “Sudah ada yang 100 persen yaitu pembelokan sungai makanya di Bandung Raya relatif lebih terkendali, baru ada yang 50 persen bendungan Sadawarna, kalau beres tahun ini insyaallah Subang, Pamanukan berkurang drastis (banjirnya),” kata Ridwan Kamil.

(yum/bbn)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here